File: Zend_Acl-Advanced.xml

package info (click to toggle)
zendframework 1.12.9%2Bdfsg-2
  • links: PTS, VCS
  • area: main
  • in suites: jessie-kfreebsd
  • size: 133,584 kB
  • sloc: xml: 1,311,829; php: 570,173; sh: 170; makefile: 125; sql: 121
file content (106 lines) | stat: -rw-r--r-- 4,924 bytes parent folder | download | duplicates (2)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
<sect1 id="zend.acl.advanced">

    <title>Penggunaan Tingkat Lanjut</title>

    <sect2 id="zend.acl.advanced.storing">

        <title>Menyimpan data ACL</title>

        <para>
        Zend_Acl didesain sedemikian rupa sehingga ia tidak bergantung pada teknologi backend seperti database
        atau server cache untuk menyimpan data ACL. Zend_Acl sepenuhnya diimplementasikan dalam kode PHP
        sehingga perangkat administrasi lainnya (seperti penyimpanan data ACL) dapat dibangun di atasnya
        dengan relatif mudah dan fleksibel. Sebab terkadang kita perlu mengelola ACL ini secara interaktif,
        tidak persistence seperti halnya kalau kita menyimpan dalam database. Untuk itu Zend_Acl menyediakan
        method untuk melakukan setup dan query ACL dari aplikasi secara dinamis.
        </para>

        <para>
        Dengan kata lain, penyimpanan data ACL diserahkan sepenuhnya kepada developer, karena penggunaan tempat
        penyimpanan data ACL sangat beragam dan berbeda untuk tiap aplikasi. Yang jelas, objek Zend_Acl
        dapat diserialisasikan, dan dengan menggunakan fungsi
        <ulink url="http://php.net/serialize"><code>serialize()</code></ulink> di PHP, anda dapat menyimpan
        hasil keluarannya ke tempat penyimpanan sesuai keinginan anda. Bisa ke dalam file, database atau
        mekanisme caching.
        </para>

    </sect2>

    <sect2 id="zend.acl.advanced.assertions">

        <title>Aturan Kondisional ACL dengan Assertion</title>

        <para>
        Terkadang aturan ACL untuk memperbolehkan atau melarang akses ke resource tertentu tidak absolut melainkan
        bergantung pada beberapa kondisi. Misalnya sebuah resource bisa diakses oleh role tertentu, tapi hanya
        antara jam 8.00 pagi sampai jam 5.00 sore. Contoh kasus lain adalah resource tertentu tidak bisa diakses oleh
        pengunjung dengan IP tertentu karena sudah ditandai sebagai sumber ancaman. Zend_Acl memiliki dukungan
        built-in untuk mengimplementasikan aturan kondisional seperti ini.
        </para>

        <para>
        Penerapan aturan kondisional seperti ini (atau assertion) dilakukan dengan menggunakan <code>Zend_Acl_Assert_Interface</code>.
        Untuk menggunakan interface ini, developer harus membuat sebuah class terlebih dahulu yang mengimplementasikan
        method <code>assert()</code> dari interface tersebut:
        </para>

        <programlisting role="php"><![CDATA[
class CleanIPAssertion implements Zend_Acl_Assert_Interface
{
    public function assert(Zend_Acl $acl,
                           Zend_Acl_Role_Interface $role = null,
                           Zend_Acl_Resource_Interface $resource = null,
                           $privilege = null)
    {
        return $this->_isCleanIP($_SERVER['REMOTE_ADDR']);
    }

    // di sini dibuat mekanisme untuk memeriksa apakah $ip
    // tergolong aman dan tidak masuk dalam daftar blacklist
    // keluaran: true jika aman, false jika tidak aman
    protected function _isCleanIP($ip)
    {
            // ...
    }
}
]]>
        </programlisting>

        <para>
        Setelah class assertion ini siap, anda tinggal menambahkan instance class tersebut dalam penentuan
        aturan ACL. Aturan yang disertai class assertion seperti ini hanya berlaku jika class assertion
        mengeluarkan nilai <code>true</code> (benar).
        </para>

        <programlisting role="php"><![CDATA[
$acl = new Zend_Acl();
$acl->allow(null, null, null, new CleanIPAssertion());
]]>
        </programlisting>

        <para>
        Kode di atas membuat aturan yang memperbolehkan siapapun untuk melakukan apapun
        pada semua resource, kecuali ketika orang tersebut menggunakan IP yang masuk daftar blacklist. Ini karena jika
        class assert bernilai <code>false</code> (IP masuk daftar blacklist) maka aturan jadi tidak berlaku,
        yang artinya semua akses ditolak.
        Mesti anda fahami, ini adalah kasus spesial. Karena kita memberi nilai <code>null</code> pada parameter masukan
        (ingat kembali sifat Zend_Acl di <link linkend="zend.acl.introduction">sub bab sebelumnya</link>
        yang default-nya menolak semua role untuk mengakses semua resource).
        Namun jika anda menetapkan aturan tertentu pada role, resource dan/atau hak akses tertentu, maka class assert yang
        bernilai <code>false</code> hanya akan membuat aturan itu saja yang tidak berlaku, sementara aturan lain
        yang mungkin ada tetap berlaku.
        </para>

        <para>
        Perhatikan di method <code>assert()</code> dari objek assertion di atas. ACL, role, resource dan
        hak akses (privilege) digunakan sebagai parameter masukannya. Ini memungkinkan anda untuk
        menentukan bilamana class assertion yang anda buat diberlakukan terhadap ACL, role, resource
        dan hak akses tertentu.
        </para>

    </sect2>

</sect1>
<!--
vim:se ts=4 sw=4 et:
-->